Kabarangin.com – Kenapa Megawati Khawatir Kecurangan Pemilu 2024?
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan keprihatinannya terkait potensi kecurangan dalam Pemilu 2024 yang menurutnya mulai muncul kembali.
Megawati mendorong seluruh warga negara untuk turut mengawasi jalannya Pemilu 2024 dan mencegah terjadinya kecurangan.
Melansirkan dari Kabarangin.com merangkum berita dari DetikNews terkait Megawati Khawatir Kecurangan Pemilu 2024, Gibran Bilang Begini. Simak dibawah ini:
Daftar Isi
Gibran Bilang Begini
Bacalon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan tanggapan terhadap pernyataan Megawati. Menurutnya, jika ada indikasi kecurangan dalam Pemilu 2024, dia mengajak untuk melaporkannya kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Dilaporkan saja ke Bawaslu atau apapun, misalnya ada kecurangan atau hal lainnya,” ujar Gibran singkat ketika ditemui di Balai Kota Solo pada Senin (13/11/2023). Gibran memberikan jawaban singkat terkait pernyataan Megawati yang mengungkapkan kekhawatiran terhadap potensi kecurangan dalam Pemilu 2024.
Gibran tidak banyak bicara mengenai pernyataan tersebut. Ketika ditanya tentang kemungkinan kemenangan dalam satu putaran pada Pilpres 2024, Gibran hanya meminta doa.
“(Menang satu putaran?) Mohon doanya saja ya,” tambahnya.
Megawati Khawatir Kecurangan Pemilu 2024
Mengutip dari Detiknews. Megawati menegaskan bahwa kecurangan dalam pemilihan umum kembali menjadi Khawatir dan perhatian. Dia mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan hati nurani. Awalnya, Megawati mengajak semua pihak untuk terus menjaga demokrasi, menganggapnya sebagai kewajiban setiap warga negara.
“Terus kawal dan tegakkan demokrasi. “Dalam video yang diunggah di akun YouTube PDI Perjuangan, Megawati menegaskan bahwa kita sebagai warga negara memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga dan menegakkan demokrasi. Bahkan, hal ini menjadi suatu keharusan bagi setiap anak negeri dan bangsa, agar tidak ada tindakan sewenang-wenang,” ujar Megawati pada Minggu (12/11).
Megawati berharap agar rakyat tidak mengalami intimidasi seperti masa lalu, terutama mengingat potensi kecurangan dalam pemilu yang menurutnya sudah mulai tampak kembali.
