Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
Hukum KriminalNasional

Ghisca Debora Anak Siapa? Sosok Ayahnya Muncul Janji Kembalikan Duit Korban

Ghisca Debora Anak Siapa?

Kabarangin.comGhisca Debora Anak Siapa? Sosok ayah Ghisca pun menjadi buah bibir lantaran berjanji akan mengganti kerugian korban

Ghisca Debora Aritonang, yang kini menjadi sorotan publik, terutama oleh para korban penipuan tiket konser Coldplay, telah berhasil mengumpulkan dana hingga milyaran rupiah.

Isu mengenai peran orang tua Ghisca dalam kasus ini pun menjadi perbincangan, terutama setelah ayahnya menyatakan komitmennya untuk mengganti kerugian korban.

Ghisca, yang masih merupakan mahasiswi Universitas Trisakti, mencuri perhatian karena pada usianya yang masih muda, ia terlibat dalam penipuan dengan nilai yang fantastis, yaitu Rp 5,1 miliar.

Muncul spekulasi bahwa ada dukungan dari pihak yang lebih tua dalam perbuatannya, terutama setelah orang tua Ghisca memberikan pernyataan terkait kasus yang menimpa anaknya.

Pertanyaan pun muncul, siapakah sebenarnya orang tua Ghisca Debora, dan apakah ia mendapat dukungan dari pihak berpengaruh?

Ghisca Debora anak siapa?

Ghisca Debora Anak Siapa? Sosok Ayahnya Muncul Janji Kembalikan Duit Korban
Ghisca Debora Anak Siapa? Sosok Ayahnya Muncul Janji Kembalikan Duit Korban

Ghisca Debora Anak Siapa? Seorang pria yang mengklaim sebagai ayah dari Ghisca Debora tampil di depan publik ketika putrinya masih dicari-cari oleh netizen. Pria yang bernama Natalis itu menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab atas tindakan Ghisca yang terlibat dalam penipuan senilai Rp 5,1 miliar.

Ghisca Debora Anak Siapa? “Dalam pernyataannya, Om Natalis berjanji akan mewakili keluarga, khususnya Ghisca, sebagai gen biologis saya.

Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan hingga tanggal 15 November 2023, meskipun acara tersebut tidak terlaksana karena masalah tiket, saya sebagai orang tua siap untuk mengganti kerugian secara materi yang telah diajukan,” ujar pria tersebut yang diabadikan dalam video oleh akun Tiktok @bernat.

“Dengan jaminan tersebut, Natalis menyatakan kepada masyarakat, ‘Jangan khawatir.’ Meskipun telah memberikan pernyataan di depan umum dan berkomitmen untuk bertanggung jawab, sampai saat artikel ini dibuat, para korban penipuan Ghisca Debora Aritonang masih belum menerima pengembalian uang mereka.”

Kronologi penipuan Ghisca Debora Aritonang

5 Fakta di Balik Modus Ghisca Penipu Tiket Coldplay Rp 5,1 M
5 Fakta di balik modus Ghisca penipu tiket coldplay Rp 5,1 Miliar oleh Ghisca Debora Aritonang (19), Barang Bukti Dipamerkan di Mapolres Jakpus. (Foto: Kumparan)

Ghisca Debora Aritonang alias GDA, tersangka dalam kasus penipuan tiket konser Coldplay, akhirnya berhasil ditangkap. Sejak Jumat (17/11/2023), wanita asal Tangerang ini ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat.

Kronologi penipuan yang dilakukan oleh Ghisca Debora Aritonang dijelaskan oleh Kapolres Susatyo Purnomo Condro. Sebagai reseller tiket konser, awalnya dia mendapatkan 39 tiket.

“Pada Mei yang lalu, GDA terlibat dalam proses pemesanan tiket dan berhasil mendapatkan 39 tiket yang selanjutnya dia ajukan kepada rekan-rekannya,” ujar Kapolres Susatyo Purnomo Condro di Polres Metro Jakarta Pusat pada Senin (20/11/2023).

Ghisca Debora Aritonang kemudian menyatakan bahwa dia bisa mendapatkan tiket konser Coldplay kepada beberapa orang, dengan mengklaim bahwa tiket tersebut merupakan tiket komplimen yang diberikan oleh promotor.

“Dalih dari GDA ini adalah bahwa dia mendapatkan tiket komplimen dengan mengenal promotor,” kata Kapolres Susatyo Purnomo Condro.

Namun, saat promotor dikonfirmasi, tidak ada komunikasi yang terjalin sejak Mei hingga November. Oleh karena itu, klaim tentang tiket komplimen tersebut dianggap sebagai kebohongan.

Ketika hari konser tiba, beberapa reseller yang berencana bermitra dengan Ghisca menagih tiket konser Coldplay. Hal ini menyebabkan mereka melaporkan masalah ini kepada pihak kepolisian.

Terdapat setidaknya enam korban dengan nilai yang fantastis, dengan rata-rata kerugian mencapai Rp1,5 miliar. Dengan diakumulasikan, total kerugian mencapai Rp5,1 miliar.

Back to top button