Kabarangin.com, – Penurunan Lebih dari 50 Persen Pelanggan Twitter Blue: Apa yang Terjadi?
Bahkan, TWITTER mematok harga $8 atau sekitar Rp117.000 per bulan bagi yang menginginkan centang biru. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan Twitter yang saat ini berutang triliunan rupiah.
Baru-baru ini, Twitter Blue, layanan berlangganan premium yang ditawarkan oleh Twitter, mengalami penurunan basis pelanggan yang signifikan. Melansirkan dari rangkuman yang mana jumlah pelanggan anjlok lebih dari 50 persen, membuat banyak orang bertanya-tanya apa penyebab penurunan mendadak ini.
Daftar Isi
Penurunan Lebih dari 50 Persen Pelanggan Twitter Blue
Dari berita yang beredar, dari kutipan Mashable melaporkan bahwa hanya sekitar 68.157 dari sekitar 150.000 pelanggan asli Twitter Blue yang bertahan pada 30 April dan mempertahankan langganan berbayar.
Seperti dilansir gadgetsnow, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh peneliti independen Travis Brown, disebutkan bahwa banyak pelanggan Twitter Blue yang tidak bertahan.
Baik Musk maupun Twitter tidak mengomentari angka yang dikutip dalam laporan tersebut. Laporan tahun lalu menunjukkan bahwa total 150.000 pengguna mendaftar Twitter Blue hanya beberapa hari setelah peluncurannya November lalu.
Kecuali itu. Twitter juga untuk sementara menghapus pendaftaran baru selama sekitar satu bulan. Menurut laporan tersebut, ini berarti sekitar 81.843 pengguna, atau 54,5 persen pengguna Twitter yang semula berlangganan Blue, telah berhenti berlangganan.
Twitter Blue diluncurkan pada Mei 2021, dengan tujuan menyediakan fitur eksklusif kepada pengguna seperti tombol “batalkan tweet” dan kemampuan untuk menyesuaikan skema warna aplikasi. Layanan ini awalnya diterima dengan baik, dengan banyak pengguna yang mendaftar untuk berlangganan premium. Namun, hal-hal tampaknya telah berubah menjadi lebih buruk dalam beberapa bulan terakhir.