Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
BeritaEntertainment

Hasil Penipuan Tiket Konser Coldplay Diduga Dipakai Ghisca ke Belanda (2023)

Hasil Penipuan Tiket Konser Coldplay Diduga Dipakai Ghisca ke Belanda (2023)

Kabarangin.com – Ghisca Debora Aritonang (GDA) (19) telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan Penipuan Tiket Konser Coldplay di Jakarta, hasil penipuan juga digunakan oleh tersangka untuk pergi ke Belanda.

Polres Metro Jakarta Pusat saat ini sedang menginvestigasi sumber dana dan keterlibatan pihak lain dalam kasus Penipuan Tiket Konser Coldplay yang dilakukan oleh Ghisca Debora Aritonang (19). Ada dugaan bahwa uang hasil penipuan juga digunakan oleh tersangka untuk pergi ke Belanda.

Komisaris Chandra Mata Rohansyah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlanjut terkait kemungkinan adanya pelaku lain atau sindikat yang terlibat dalam bisnis jual-beli tiket konser Coldplay selain Ghisca sebagai Penipuan Tiket Konser Coldplay.

Hasil Penipuan Tiket Konser Coldplay Diduga Dipakai Ghisca ke Belanda

Hasil Penipuan Tiket Konser Coldplay Diduga Dipakai Ghisca ke Belanda (2023)
Hasil Penipuan Tiket Konser Coldplay Diduga Dipakai Ghisca ke Belanda (2023). (Foto: Kompas.id)

Tidak hanya keterlibatan pihak lain, polisi juga tengah menyelidiki aliran dana yang berasal dari penjualan tiket konser Coldplay yang dilakukan oleh mahasiswi asal Cikupa, Kabupaten Tangerang, tersebut. Hal ini dikarenakan adanya indikasi bahwa uang hasil penipuan atau penggelapan tersebut mungkin digunakan untuk pergi ke Belanda.

“Kami masih mendalami sindikat. Pengakuan dari tersangka adalah individu, dia sendiri. Dia pergi ke Belanda untuk melihat pacarnya dan meninjau universitas yang bagus,” ungkap Chandra pada Selasa (21/11/2023).

Dari pengakuan tersangka, Chandra juga menambahkan bahwa Ghisca pernah kuliah di Universitas Pelita Harapan dan Universitas Trisakti, tetapi tidak melanjutkan studinya. Oleh karena itu, Ghisca memiliki niatan untuk mencari kampus di luar negeri.

Dalam tahap penyelidikan lebih lanjut, polisi tengah memeriksa transaksi dan mutasi rekening tersangka terkait perjalanan ke Belanda serta penggunaan uang hasil penipuan untuk tujuan lainnya.

Kepala Polres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro, menegaskan bahwa pihaknya akan terus menelusuri aset tersangka dari kasus penipuan dan penggelapan tiket konser Coldplay.

Untuk mengungkap aliran dana, pihak kepolisian menggunakan mekanisme pembuktian berdasarkan Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Pasal 372 KUHP. Kolaborasi dengan instansi terkait juga dilakukan untuk menyelidiki lebih lanjut kasus ini.

Kasus penipuan tiket konser Coldplay ini, yang menyebabkan kerugian masyarakat hingga miliaran rupiah, menjadi perhatian Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, menyatakan bahwa mereka telah membekukan beberapa rekening terkait dan akan menyerahkan hasil penelusuran PPATK kepada pihak kepolisian.

Mengaku kenal promotor

Sebelumnya, Susatyo melaporkan bahwa dari enam laporan yang diterima, tercatat transaksi keseluruhan senilai Rp 5,1 miliar dari penjualan 2.268 tiket konser Coldplay. Pelapor-pelapor ini, kata Susatyo, juga termasuk para penjual tiket yang mendapatkan tiket dari Ghisca atau melalui sistem reseller.

“Pasca kejadian warticket pada bulan Mei, Ghisca (GDA) mengusulkan kepada teman-temannya untuk menjadi reseller dengan klaim bahwa tiket tersebut adalah tiket komplimen yang akan diberikan menjelang pelaksanaan konser Coldplay,” ungkap Susatyo.

Susatyo menegaskan bahwa setelah pemeriksaan dilakukan, terungkap bahwa tiket tersebut sebenarnya bukan tiket komplimen dari promotor, dan Ghisca tidak memiliki hubungan dengan promotor. Ini hanyalah strategi untuk menipu para penjual tiket reseller.

“Ghisca menegaskan kepada penjual tiket reseller bahwa dia memiliki koneksi dengan perantara atau promotor dengan tujuan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 250.000 per tiket,” ujar Susatyo.

Sementara itu, Santi (34), salah seorang penjual tiket, menjelaskan bahwa ia membeli sekitar 130 tiket konser Coldplay dengan kerugian mencapai Rp 280 juta. Pembayaran tersebut dilakukan melalui transfer dan sebagian diberikan secara tunai kepada Ghisca dan orangtuanya.

Keuntungan Tiket Coldplay

Santi tertarik dalam bisnis jual beli tiket dengan sistem reseller karena Ghisca menawarkan keuntungan yang menggiurkan.

Ghisca menawarkan tiket kelas satu dengan harga Rp 3,5 juta (harga resmi Rp 5 juta), tiket kelas dua seharga Rp 2 juta (harga resmi Rp 4 juta), dan tiket my universe seharga Rp 5,4 juta (harga resmi Rp 5,7 juta). Santi memiliki kepercayaan pada Ghisca karena mereka sudah sering berbisnis jual beli tiket bersama-sama.

Sebelumnya, mereka bekerja sama dalam konser Nicole World Tour 2023 pada 26 September dan Disney Princess The Concert pada 3-4 November lalu. “Saya juga penjual tiket. Dia (Ghisca) juga memesan tiket dari saya. Setiap ada konser, dia memesan dari saya. Kami saling bekerja sama dan berbagi keuntungan,” ungkap Santi.

Namun, saat konser Coldplay, meskipun sudah melakukan pembayaran, Santi belum menerima tiketnya. Hal ini membuat calon penonton menagih tiket kepada Santi.

“Saya mendapat tagihan. Saya harus mengganti dengan menggunakan uang saya sendiri. Sebagian dari uang tersebut saya kembalikan,” ujar Santi.

Refrensi: Kompas.com

Back to top button