Kabar Angin.com, – Saat ini, Google Maps merupakan aplikasi navigasi yang sangat populer di seluruh dunia dan digunakan oleh banyak orang. Google Maps sendiri dapat digunakan untuk memberikan petunjuk arah, informasi bisnis, transportasi umum, dan sebagainya.
Selain daftar resmi, pengguna juga bisa menambahkan video, review hingga atau rating di Google Maps. Namun, terkadang informasinya mungkin salah atau tidak benar
Tahun lalu, Google Maps meluncurkan pembaruan besar yang memungkinkan model pembelajaran mesinnya mendeteksi penyalahgunaan lebih cepat dari sebelumnya.
“Misalnya, sistem otomatis kami mendeteksi peningkatan mendadak pada Profil Bisnis dengan situs web yang diakhiri dengan desain atau top, sesuatu yang akan sulit dikenali secara manual di jutaan profil,” jelas Google dalam postingan blognya
Google Maps Memberi Penjelasan Kejahatan Siber dengan AI
Google lebih lanjut menulis bahwa tim analis mereka dapat dengan cepat mengonfirmasi jika ada situs web palsu dan dengan cepat menghapusnya serta menghapus akun yang terkait dengannya.
Model pembelajaran mesin baru telah dikembangkan untuk mencegah penipu mengunggah gambar dengan nomor telepon palsu.
Penipu semacam itu bertujuan untuk mengelabui korban yang tidak curiga agar menghubungi mereka alih-alih perusahaan yang sah. Model AI dapat mengenali gambar tersebut dengan menganalisis detail visual dan tata letak spesifiknya.
“Penipu mulai melapisi nomor telepon yang tidak akurat di atas foto yang diunggah dengan harapan menipu korban yang tidak menaruh curiga untuk menelepon penipu daripada melakukan transaksi nyata,” kata shish Gupta, direktur teknik Google untuk konten yang dibuat pengguna, seperti yang dikutip dari Gadgetsnow.
Kemudian, dalam postingan blog Google, Gupta juga mengatakan bahwa Google akan menggunakan kecerdasan buatan untuk menghapus konten palsu dari jutaan pengguna Google Maps pada tahun 2022.
Upaya tersebut mencakup 115 juta ulasan yang melanggar aturan, 200 juta foto berkualitas rendah, dan 7 juta video yang tidak pantas.
Google Maps juga meningkatkan upayanya untuk mencegah profil bisnis palsu. Pada tahun 2022, 20 juta perusahaan diblokir, yaitu 8 juta lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Untuk mengatasi meningkatnya jumlah penjahat, Google menerapkan perlindungan untuk 185.000 perusahaan setelah mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dan percobaan penyalahgunaan.
Sumber :https://techno.okezone.com/